Bentang Alam
Sumatera Utara
A.
Konsep lokasi
Loksai
relatif Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Provinsi ini merupakan
wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak suku bangsa. Sedangkan lokasi
absolute (nyata) Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang
Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan
Provinsi Sumatera Utara 71.680 km².
Batas wilayah Sumatera Utara
Berbatasan dengan Provinsi Aceh dan Samudera Indonesia
|
|
Berbatasan dengan Selat Malaka
|
Ø Sumatra Rawan Bencana Gempa
Terdapat 419 pulau di provinsi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar
adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau Berhala di selat
Sumatera (Malaka).
Kepulauan Nias
terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di
sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai
pesisir barat di Samudera Hindia. Pusat
pemerintahan terletak di Gunung Sitoli. Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau
dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan
di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan
Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara:
Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole,
Jake, dan Sigata, Wunga.
v Analisis mengenai kenapa Sumatra Rawan Bencana Gempa
Pulau sumatara merupakan salah satu dari kepulauan nusantara
yang terletak di barat bagian wilayah indonesia. secara geografis di bagian
utara berbatasan dengan teluk bangala, di bagian timur selat malaka, bagian
selatan selat sunda dan bagian barat berbatasan dengan samudra hindia.
Pulau
sumatara merupakan pulau terbesar ke-6 di dunia mempunyai letak astronomis 6o
LU - 6o LS dan 95o BT - 106o BT. Di
lihat dari letak astronomis nya di ketahui bahwa pulau sumtara di lalui garis
khatulistiwa ( garis 0o ). di mana dapat terbagai dua menjadi
daerah utara dan selatan. di pulau sumtra terbentang bukit barisan yang
membujur dari utara ke selatan, disepanjang bukit barisan tersebut terdapat
beberapa gunung berapai yang masih aktit seperti Merapi (Sumatera Barat), Bukit Kaba
(Bengkulu), dan Kerinci (Jambi).
Pulau
Sumatera juga banyak memiliki danau besar, di antaranya Laut
Tawar
(Aceh), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, dan Danau Dibawah (Sumatera Barat), dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan). di
mana dengan adanya gunung berapi yang masih aktif ini dapat menimbulkan
bencana, seperti adanya gempa vulkanik, serta erupsi gunung berapi,
seperti yang terjadi di perbatasan jogja dan jawa tenggah dengan erupsi gunung
merapinya. serta di jawa timur erupsi dengan gunung bromo.
Dalam analisis kami ada beberapa factor yang
menyebabkan di pulau sumatera rawan terjadi gempa bumi. Factor tersebut berasal
dari dalam bumi yang disebut dengan tenaga endogen. Salah satu Tenaga endogen
tersebut adalah tektonisme yang dapat menimbulkan patahan dan lipatan. Dalam
analisa kami untuk daerah di pulau Sumatera ada beberapa patahan yang dapat
menimbulkan gempa di Sumatera yakni :
1. patahan semangko salah satu penyebab
terjadinya gempa di sumatra
Patahan semangko adalah bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatera dari utara ke selatan, dimulai dari
Aceh hingga Teluk
Semangka
di Lampung. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di
sisi barat pulau ini. Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah
terlihat di daerah Ngarai
Sianok
dan Lembah Anai di dekat Kota
Bukittinggi. Menurut Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),
gempa yang berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) di 16 km barat daya Batusangkar,
Sumatera Barat (Sumbar), akibat pergeseran di patahan Semangko yang terhampar di
sepanjang Pulau Sumatera. "Patahan Semangko sudah rusak mulai dari Aceh
sampai Lampung. Akibatnya, Sumatera
rawan Gempa. Di sepanjang Sumatera terdapat ribuan patahan kecil yang
mengakibatkan rawan gempa. Sepanjang Bukit Barisan yang terhampar dari utara
hingga selatan Pulau Sumatera adalah jalur gempa, karena banyak terdapat
patahan, meski kecil-kecil.
2.
patahan besar nias dan mentawai
merupkan pertemuan dua lempeng lempeng samudra hindia dan lempeng benua asia
yang mengakibatkan gempa dan tsunami
Patahan besar Nias dan Mentaway adalah sebuah patahan yang
terletek di laut bagian barat pulau Sumatera, patahan Nias dan Mentaway di
prediksi masih produktif sehingga pegesran akan sering terjadi, alibat geseran
tersebut akan terjadi gempa serta tsunami yang dampaknya akan di rasakan oleh
masyarakat yang tinggal di daerah tepi pantai barat Sumatra. Menurut BMKG
dampak yang sangat besar di rasakan oleh Benkulu dan Sumatra Barat karena scara
geografis daerah nya berada di dekat patahan semanko.
B. Kekayaan Alam di Sumatera Utara
Ø Danau Toba
Danau Toba di Sumatera utara merupakan, danau vulkanik yang
merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Pesona eksotisnya
berupa hamparan danau luas laksana lautan dengan pepohonan rindang dan
perbukitan yang menawan. Danau ini berukuran 1700 meter persegi dengan
kedalaman kurang lebih 450 meter dan terletak 906 meter di atas permukaan laut,
di tengah danau terdapat Pulau Samosir yang tak kalah menariknya menjadi objek
kunjungan wisata.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73
ribu-75 ribu tahun lalu dan merupakan letusan super volcano (gunung berapi
super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan
Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang
dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan
2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama dua
minggu.
Debu vulkanik yang ditiup angin
telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya
terjadi selama satu minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas
permukaan laut. Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan, pada beberapa
spesies, juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga
menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi
saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan
terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Menurut
analisis kami
setelah letusan besar tersebut, terbentuklah kaldera yang kemudian terisi oleh
air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Karna tekanan ke atas
oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Ketika
menikmati keindahan danau ini, Anda mungkin tak membayangkan bahwa pesona yang
terjadi berasal dari bencana dahsyat letusan gunung berapi yang mendatangkan
ketakutan dan kengerian ketika itu.
Danau Toba, yang dikenal sebagai salah satu danau air tawar
terbesar di dunia, dengan pulau Samosir yang elok, dalam sejarah vulcanology
adalah sisa dari letusan kaldera mahadashyat yang paling besar hingga detik ini
(skala 8 VEI – Vulkanic Explotion Index). Letusan Toba dapat disamakan dengan
2000 kali letusan Gunung Helena atau 20000 kali letusan bom atom.
Efek dari letusan itu adalah lubang besar dengan luas hampir
200 ribu hektar (panjang 100 km dan lebar 30 km) atau dua setengah kali negara
Singapura dimana lubang itu kini terisi air dan disebut dengan Danau Toba.
Letusan itu memuntahkan material vulkanis ke seluruh penjuru dunia dan batuan
yang sama ditemukan di beberapa negara oleh geologist. Awan debu yang
dimuntahkan menutupi permukaan bumi dari sinar matahari sehingga menurut para
ahli suhu bumi turun hingga lebih dari 15 derajat Celcius hingga beberapa
dekade, awal dari jaman es yang terakhir.
Kejadian itu menyebabkan kematian
dan kelaparan di seluruh permukaan bumi, dan diperkiraan manusia yang hidup
tinggal 10000 hingga 40000 orang saja. Manusia yang tersisa bermigrasi dari
Afrika, menyebar ke Arab, Eropa, Asia dan Indochina. Dan dengan kecepatan
replikasi hamster, kini manusia menghuni seluruh daratan di dunia.
Danau Toba yang besar itu (luasnya
kira2 100 x 30 km) sebenarnya berdiri di atas reruntuhan 3 kaldera besar. Di
selatan terdapat Kaldera Porsea, berbentuk ellips dengan dimensi 60 x 40 km,
terbentuk oleh letusan gigantik 800 ribu tahun silam. Kaldera ini meliputi
sebagian selatan danau Toba dari Pulau Samosir, hingga ke daratan wilayah
Parapat – Porsea dan “teluk” yang menjadi outlet ke Sungai Asahan. Wajah kaldera
Porsea ini ‘dirusak’ oleh kaldera Sibadung yang terbentuk kemudian. Sementara
di sebelah utara, di utara Pulau Samosir terdapat kaldera Haranggaol yang
nyaris bulat dengan diameter ‘hanya’ 14 km. Haranggaol terbentuk pada 500 ribu
tahun silam. Keberadaan kaldera-kaldera besar ini menunjukkan Danau Toba adalah
kompleks vulkanik nan luar biasa.
Dalam
penganalisisannya, kami memfokuskan ke Kaldera Sibadung. Karena kaldera inilah yang terbentuk dalam erupsi
gigantik 71.500 +/- 4.000 tahun silam dan dinobatkan sebagai letusan terdahsyat
di muka Bumi dalam 2 juta tahun terakhir setelah banjir lava di Yellowstone
(AS). Bentuk kaldera mirip kacang (peanut-like) dan secara kasar memiliki
panjang 60 km dengan lebar 30 km. Bentuk unik ini mengesankan bahwa kaldera
Sibadung dulunya kemungkinan adalah gunung api kembar yang meletus secara
bersamaan, seperti halnya gunung Danan dan Perbuwatan dalam erupsi katastrofik
Krakatau 1883. Kaldera Sibadung mencakup seluruh bagian Pulau Samosir dan
perairan selatan Danau Toba, kecuali “teluk” di sebelah tenggara yang menjadi
outlet ke Sungai Asahan.
Bentang Budaya Sumatera Utara
A.
Karakteristik
Penduduk Sumatera Utara
Ø Analisis
Mengenai Penduduk di Sumatera Utara dan Persebarannya
Sumatera Utara merupakan provinsi
yang keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap
Sensus Penduduk (SP) 1990 penduduk Sumatera Utara pada tanggal 31 Oktober 1990
berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2002, jumlah penduduk Sumatera Utara
adalah seramai 11,85 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun
1990 adalah 143 jiwa per km² dan pada tahun 2002 meningkat menjadi 165 jiwa per
km², sedangkan kadar peningkatan pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama
kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1,20 persen per tahun. Kadar Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap
tahunnya tidak tetap. Pada tahun 2000 TPAK di daerah ini sebesar 57,34 persen,
tahun 2001 naik menjadi 57,70 persen, tahun 2002 naik lagi menjadi 69,45
persen.
Ø Indikator Pembangunan &
kependidikan Sumatera Utara
A.
Indikator Kependudukan
Keterangan : *) Hasil Sementara Pendaftaran Pemilih Dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B)
Sumber : BPS Propinsi Sumatera
Utara
B.
Indikator Kependidikan
|
Menurut analisis kami Sumatra Utara pada dasarnya dapat
dibagi atas:
·
Pesisir timur merupakan
wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan
infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah
pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya
dibandingkan wilayah lainnya.
·
Di daerah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan
ini ada beberapa dataran tinggi yang merupakan kantong-kantong konsentrasi penduduk. Tetapi jumlah
hunian penduduk paling padat berada di daerah Timur provinsi ini. Daerah di
sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir juga menjadi
tempat tinggal penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.
·
Pesisir barat biasa dikenal
sebagai daerah Tapanuli. Dengan dimekarkannya kembali Kabupaten
Tapanuli Selatan, maka provinsi ini memiliki kabupaten baru, yaitu Kabupaten Padang Lawas yang
beribukota di Sibuhuan dengan dasar hukum UURI No. 38/2007
dan Kabupaten Padang Lawas Utara yang
beribukota di Gunung Tua dengan dasar hukum UURI No. 37/2007.
·
Pulau Nias diwacanakan
akan dimekarkan kembali, yaitu dengan membentuk Kabupaten
Nias Utara, Kabupaten
Nias Barat, dan Kota
Gunung Sitoli.
Ø
Suku bangsa
Sumatera Utara merupakan provinsi
multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini.
Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang
Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang
sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat.
Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah
kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak
yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari
etnis Jawa dan Tionghoa. Pusat penyebaran suku-suku di
Sumatra Utara, sebagai berikut :
- Suku Melayu Deli : Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat
- Suku Batak Karo : Kabupaten Karo
- Suku Batak Toba : Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir
- Suku Batak Mandailing : Mandailing Natal
- Suku Batak Angkola : Kabupaten Tapanuli Selatan dan Padang Lawas
- Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun
- Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat
- Suku Nias : Pulau Nias
- Suku Minangkabau : Kota Medan, Kabupaten Batubara, Pesisir Barat
- Suku Aceh : Kota Medan
- Suku Jawa : Pesisir Timur & Barat
- Suku Tionghoa : Perkotaan pesisir Timur & Barat.
Pusat pemerintahan Sumatera Utara
terletak di kota Medan. Sebelumnya,
Sumatera Utara termasuk ke dalam Provinsi Sumatra sesaat Indonesia merdeka pada
tahun 1945. Tahun 1950. Provinsi Sumatera Utara dibentuk meliputi sebagian
Aceh. Tahun 1956, Aceh dipisahkan menjadi Daerah Otonom dari Provinsi Sumatera
Utara. Sumatera Utara dibagi kepada 25 kabupaten, 8 kota (dahulu kotamadya), 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahan/desa.
B. Karakteristik Kabupaten dan Kota di
Sumatera Utara
Ø Daftar kabupaten/kota di Sumatera Utara
1.
Kabupaten Asahan
2.
Kabupaten Batu Bara
3.
Kabupaten Dairi
4.
Kabupaten Deli Serdang
5.
Kabupaten Humbang Hasundutan
(disingkat Humbahas)
6.
Kabupaten Karo
7.
Kabupaten Labuhan Batu
8.
Kabupaten Langkat
9.
Kabupaten Mandailing Natal
(disingkat Madina)
10. Kabupaten
Nias
11. Kabupaten
Nias Selatan
12. Kabupaten
Padang Lawas (baru)
13. Kabupaten
Padang Lawas Utara (baru)
14. Kabupaten
Pakpak Bharat
15. Kabupaten
Samosir
16. Kabupaten
Serdang Bedagai
17. Kabupaten
Simalungun
18. Kabupaten
Tapanuli Selatan (disingkat Tapsel)
19. Kabupaten
Tapanuli Tengah (disingkat Tapteng)
20. Kabupaten
Tapanuli Utara (disingkat Taput)
21. Kabupaten
Toba Samosir (disingkat Tobasa)
22. Kota Binjai
23. Kota Medan
24. Kota Padang
Sidempuan
25. Kota
Pematang Siantar
26. Kota Sibolga
27. Kota Tanjung
Balai
28. Kota Tebing
Tinggi
Ø
Kabupaten –
Kabupaten di Sumatera Utara
1.
Kabupaten Asahan
Secara administratif kabupaen Asahan
terdiri dari 20 kecamatan, 237 desa, 34 kelurahan.luas wilayah kabupaten
asahan adalah 4.624,41 km 2 atau 462.441 ha, dengan jumlah penduduk 990.230
jiwa.
Potensi
Daerahnya ada pada :
§
Komoditi perkebunan
kabupaten asahan merupakan salah satu sentra perkebunan di provinsi
sumatera utara. Komoditi penting yang dihasilkan di kabupaten asahan adalah
karet, kelapa sawit, kakao, kelapa. Dimana pengusahaan tanaman perkebunan
dilakukan oleh rakyat, badan usaha milik negara (ptpn) dan swasta.
§
Tanaman pangan
tanaman pangan yang dominant di kabupaten asahan adalah pagi,
jagung, ubi kayu, dan kedelai. Jika dilihat dari luas panen dan produksi padi
sawah perkecamatan, maka sentra produksi padi di kabupaten asahan adalah
kecamatan air putih, meranti dan tanjung tiram. Khusus untuk tanaman jagung,
kecamatan yang potensial adalah b.p. mandoge, simpang empat, air batu, dan
buntu pane.
§
Perikanan
kabupaten asahan mempunyai potensi perairan yang potensial untuk
usaha perikanan. Potensi terdiri dari laut, sungai, rawa dan danau. Kusus untuk
potensi tambak udang di kabupaten asahan sering mengalami kesulitan kekurangan
bibit. Peluang ini dapat menjadi suatu bidang usaha yang layak untuk
dikembangkan (hatchery).
2. Kabupaten Dairi
Kabupaten dairi secara geografis terletak
diantara 98 0 00'-98 0 30'3t dan 2 0 -3 0 00' lu. Kabupaten dairi secara
administratif terdiri dari 13 kecamatandengan 124 desa dan 7 kelurahan. Luas
wilayah kabupaten dairi adalah 1.927,8 km 2 , dengan jumlah penduduk 272.388
jiwa.
Potensi Daerah Kabupaten dairi ialah :
Sektor-sektor yang berpotensi untuk dikembangkan dikabupaten dairi
yaitu sektor industri, pertanian, dan pariwisata.
- Kopi
Areal produksi kopi robusta dan arabica
terbesar di 13 kecamatan di kabupaten dairi. Luas pertanaman kopi robusta
adalah 14.117 ha dengan produksi 6.770,33 ton/tahun sedangkan pertanaman kopi
arabica seluas 5.771,5 ha dengan produksi 2.639,05 ton/tahun.
- Jagung & kentang
Potensi pengembangan tanaman jagung di
kabupaten dairi adalah pada lahan kering ( tegalan dan huma ) yang seciat ini
luas 61.738 ha. Namun luas pertamanan jagung pada tahun 2000 ini baru mencapai
38.883 ha atau sekitar 63 % dari lahan kering yang ada. Kabupaten dairi
memiliki daratan tinggi yang potensial untuk pengusaha tanaman kentang. Luas
pertanaman kentang dari tahun ketahun terus meningkat, demikian pula
produksinya.
- Produksi sayuran
Produksi sayuran di kabupaten dairi yang cukup
menonjol adalah cabai dan kubis. Kedua komoditi tersebut diusahakan cukup luas
dengan harga yang berfluktuasi.
komoditi yang memiliki
potensi yang besar, seperti :
- Produksi sayuran daratan tinggi
- Wisata alam pegunungan
- Peternakan
3.
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang secara geografis
terletak diantara 2 0 57'-3 0 16'lu dan 97 0 52'-98 0 45'bt secara
administratif terdiri dari 22 kecamatan, 2 perwakilan kecamatan dengan 379 desa
dan 15 kelurahan. Luas wilayah kabupaten deli serdang adalah 2.394,62 km 2 atau
2.394,462 ha, dengan jumlah penduduk 1.463.031jiwa.
Potensi Daerah Kabupaten Deli Serdang ialah :
·
Industi Pengolahan Jagung (pakan ternak)
luas tanam dan produksi jagung di kabupaten deli serdang terus
meningkat. Produksi jagung sebedar 785.723 ton pertahun menunjukkan potensi
pengolahan bahan baku yang cukup besar untuk industri pakan ternak.
·
Industri Pengolahan Karet (Crumb Rubber)
Produksi karet di kabupaten deli serdang sebesar 11.661 ton per
tahun dengan pertumbuhan rata-rata 0,84 %.
·
Industri Pengolahan Cpo & Industri Pengolahan Ubi
Kayu
Produksi tbs (tandan buah segar) kelapa sawit di kabupaten deli
serdang meningkat pesat pada beberapa tahun terakhir. Produksi ubi kayu di
kabupaten deli serdang sebesar 1238.232 ton pertahun dengan luas tanam 19.337
ha.
·
Produksi Tembakau Deli
Tembakau deli adalah jenis tembakau yang memilik kualitas khusus
sebagai pembungkus cerutu (bukan rokok). Pasar yang terbuka bagi cerutu akan
berpengaruh terhadap permintaan tembakau cerutu dengan kualitas khusus.
Pembinaan teknik budidaya dan manajemen yang baik sangat dibutuhkan dalam
produksi tembakau Deli .
4. Kabupaten
Humbang Hasundutan
Kabupaten Humbang Hasundutan secara
geografis terletak pada 20° 13' - 20° 28' lu 980° 10' - 980° 57' bt, luas
wilayah 233.533 ha. Jumlah penduduk 152.377 jiwa, secara administrasi terdiri
dari 9 kecamatan, 1 kelurahan dan 115 desa.
Potensi Daerah Kabupaten
Humbang Hasundutan ialah :
·
Potensi Sumber Daya Alam
Kabupaten humbang hasundutan memiliki ± 44.670 ha lahan yang belum
produktif yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian, perkebunan
rakyat, peternakan dan perikanan darat.
Kabupaten humbang hasundutan memiliki objek wisata alam/rekreasi,
seperti objek wisata sejarah, objek wisata danau dan pantai. Kabupaten humbang
hasundutan memiliki lahan pertambangan seperti : batu gamping, gambut, kalosit,
sirtu, trass, batu setengah mulia, batubara dan lain-lain.
Perkebunan rakyat
·
Meningkatkan usaha peremajaan
dan rehabilitasi perkebunan rakyat.
·
Diversifikasi dan perluasan
areal perkebunan.
·
Meningkatkan intensifikasi
tanaman perkebunan.
·
Meningkatkan tanaman bibit
unggul, pemberantasan hama dan pelayanan penyuluhan.
Peternakan.
·
Meningkatkan usaha peternakan
dengan penerapan tekhonologi peternakan yang lebih baik.
·
Meningkatkan luas areal budi
daya perikanan.
·
Meningkatkan pengadaan bibit
unggul dan pelayanan penyuluhan.
5.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo secara geografis terletak
diantara 2 0 55'-3 0 19' lu dan 97 0 55'-98 0 38' bt. Kabupaten karo secara
administratif terdiri dari 13 kecamatan, 14 kelurahan dan 248 desa. Luas
wilayah kabupaten karo adalah 2.127,25 km 2 atau 212.725 ha, dengan jumlah
penduduk 289.250 jiwa.
Potensi Daerah Kabupaten Karo ialah :
Sektor-sektor yang berpotensi untuk
dikembangkan di kabupaten karo yaitu sektor pertanian dan industri yang
berbasis pertanian.
- Komoditi sayuran
Komoditi sayuran utama yang diusahakan di
kabupaten karo adalah kentang, kubis, wortel, tomat, buncis bawang dan bawang
putih.
- Tamanan pangan
Komoditi jagung merupakan komoditi yang paling
menonjol diantara tanaman pangan yang ada. Produksi jagung pada beberapa tahun
terakhir mencapai 293.594 ton.
- Tanaman buah-buahan
Tanaman buaha-buahan yang diusahakan cukup
besar di kabupaten karo adalah jeruk dan marquisa dengan produksi masing-masing
pada tahun 2002 mencapai 337.143,60 ton dan 11.889 ton.
- Peternakan & Perikanan
Ternak ruininansia besar seperti sapi dan
kerbau serta ternak kecil seperti babi dan kambing paling banyak dipelihara
oleh masyarakat tanah karo disamping ternak unggas seperti ayam dan itik. Untuk
Perikanan yang telah berkembang di kabupaten karo adalah budidaya ikan air
tawar dan penangkapan ikan air tawar. Budidaya ikan tersebut dilaksanakan di
kolam di cek dam atau waduk dengan sistem keramba jaring apung.
6. Kabupaten
Labuhan Batu
|
Secara administrasi terdiri dari
22 kecamatan 209 desa, 33 kelurahan. Luas wilayah kabupaten labuhan batu
adalah 922.318 ha atau 9.223,18 km² dengan jumlah penduduk 851.016 juwa.
§
Potensi Daerah Kabupaten Labuhan Batu ialah :
Bidang dikembangkan mencakup 4 sektor yaitu sektor
pertanian, sektor perikanan, sektor perkebunan dan sektor industri.
Perkembangan
luas pertanaman padi sawah di kabupaten labuhan batu 85,067 ha dengan
produksi 378.548 ton. Data menunjukan bahwa budidaya padi sawah cukup besar
tetapi trend pertumbuhan produksinya kecil dan berfluktuasi. Untuk karet olahan potensi pasokan bahan baku untuk industri
pengolahan karet dapat dilihat dari luasan dan perkembangan produksi kebun di
labuhan batu.
Industri olahan karet
Potensi perkembangan karet di
labuhan batu termasuk luas dengan hasil yang beragam, baik jumlah maupun
mutunya. Penjualan hasil selama ini dilakukan adalah berupa bahan baku awal
dari proses lateks yang diperoleh. Nilai tambah ini akan didapat jika di
daerah labuhan batu dibangun suatu industri pengolahan lateks menjadi bahan
yang siap pakai, inisalnya sarung atau lainnya. Dengan adanya industri ini
maka terjadi suatu diversifikasi produk karet di labuhan batu.
Ikan tambak (udang)
Perkembangan
produksi udang tambak di kabupaten labuhan batu meningkat rata-rata 6.92% per
tahun. Hal ini menunjukan bahwa usaha tambak udang di daerah ini cukup
berpotensi.
|
7.
Kabupaten Langkat
Kabupaten langkat terletak
diantara 30 14'-140 13 a u dan 970 52'-980 45' bt secara administratif terdiri
dari 20 kecamatan dengan 215 desa dan 15 kelurahan. Luas wilayah
kabupaten daerah langkat adalah 6.263,29 km2 atau 626.329 ha, dengan
jumlah penduduk 926.069 jiwa.
Potensi Daerah Kabupaten Langkat ialah :
- Sector perkebunan
Pengusahaan tanaman
perkebunan di kabupaten langkat terdiri dari tanaman rakyat dan perkebunan
besar swasta atau ptpn. Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan rakyat adalah
kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi.
- Sector perikanan
Potensi pantai dan laut
sangat sesuai untuk pengusahaan perikanan di kabupaten langkat, terutama udang
dan ikan air dalam (kerapu). Bidang usaha tambak sangat strategis untuk
dikembangkan sebab melibatkan 450 petani dengan luas tambak ±1.600 ha. Luasan lokasi yang sesuai untuk tambak ±10.000 ha, sehingga peluang di bidang tambak masih
terbuka. Di kabupaten langkat terdapat pula laut yang sangat ideal untuk
pengusahan ikan kerapu merupakan bidang usaha yang patut dibudidayakan. Lokasi
budidaya ikan kerapu adalah pulau sembilan di kecamatan pangkalan susu dan
pulau kampar di kecamatan sei canggang.
Analisis
kami dari penelaahan potensi yang ada di kabupaten langkat
dengan prioritas pembangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian
dengan sektor industri, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi atau industri yang
termasuk layak untuk dikembangkan adalah :
- Sektor industri
Industri pengolahan
buah-buahan
Banyaknya produksi buah, terutama jeruk dan rambutan,
yang bersifat musiman memerlukan suatu penanganan hasil yang tepat, sekaligus
bermanfaat bagi petani dan atau produsen buah. Pabrik pengolahan dalam
bentuk terpadu, artinya pabrik tersebut mampu mengolah buah berbagai jenis
dengan berbagai bentuk produk akan sangat tepat bagi pengembangan ekonomi
daerah.
Industri pariwisata,
karena keindahan dan potensi alam
yang ada di sekitar bohorok sudah terkenal di dalam maupun luar negeri.
Pengembangan obyek wisata sekitarnya yang sangat potensial akan mendorong
pengembangan daerah sekitarnya menjadi suatu kawasan agrowisata yang baik.
8. Kabupaten Mandailing
Natal
Kabupaten mandailing natal secara administratif
terdiri dari 8 kecamatan dengan 266 desa dan 9 kelurahan. Luas wilayah
kabupaten mandailing natal adalah 6620,70 km, dengan jumlah penduduk 374.207
jiwa.
Potensi daerah Kabupaten mandailing natal ialah :
- Sector pertanian
Tanaman pangan beberapa jenis tanaman pangan yang diusahakan
di kabupaten mandailing natal seperti padi sawah, padi gogo, jagung, kedelai,
kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar.
Tanaman perkebunan yang telah
diusahakan cukup menonjol yaitu karet, kopi dan kelapa. Produksi karet di
kabupaten ini hamper 27 ribu ton per tahun walaupun pada tahun sebelumnya jauh
lebih besar bahkan hampir dua kali lipat. Produksi karet tersebut cukup untuk
mendukung satu unit industri pengolahan karet remah (crumb rubber ).
- Sector perikanan dan peternakan
Jenis ternak yang dikembangakan di kabupaten mandailing natal
antara lain kerbau, sapi, kambing, domba dan itik. Sedankan sector perikanan, pengembangan investasi
perikanan yang potensial adalah budidaya ikan nila yang bernilai tinggi dan
pasar ekspor. Ikan ini dapat diusahakan di danau, rawa ataupun bendungan dengan
sistem jarring apung. Disamping itu bidang usaha yang cukup potensial untuk
investasi di bidang perikanan adalah budidaya ikan laut. Jenis ikan yang
memiliki nilai tinggi dan pasar luas adalah ikan kerapu macan dan kerapu bebek.
Dari analisis kami potensi dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah kabupaten madina, maka komoditi unggulan yang akan dijadikan profil komoditi ialah :
-
industri crumb rubber
-
budi daya ikan kerapu
-
jaring apung ikan nila
9.
Kabupaten Nias Selatan
Kabupaten nias selelatan terletak pada 10°
lu dan 97° 45' bt, (kabupaten hasil pemekaran) secara
adiministraif terdiri dari 8 kecamatan, 214 desa dan 2 kelurahan, luas
wilayah ± 1.825,2 km dengan jumlah penduduk 266.592 jiwa.
potensi
daerah kabupaten nias selatan ialah :
- Sector parawisata
Segitiga emas merupakan salah satu objek wisata di kabupaten nias
selatan yang memiliki obkek wisata terlengkap dan mampu mengisi devisa negara.
- Sector kelautan / perikanan
Salah satu penghasil ikan yang terbanyak disebelah barat indonesia,
tersebar di kecamatan pulau-pulau batu dan hibala yang merupakan salah satu
kecamatan yang ada di kabupaten nias selatan, sehingga diperlukan tpi dan
pabrik pengalengan ikan.
- Sektor parawisata
Kabupaten nias selatan sangat berpotensi sebagai objek wisata
bahari terutama selancar dan wisata alam yang sangat perlu untuk dikembangkan
karena salah satu sumber devisa negara.
10. Kabupaten Nias
|
Secara
adiministraif terdiri dari 14 kecamatan, 438 desa dan 5 kelurahan, luas
wilayah kabupaten nias adalah ± 3.799,80 km 2
dengan jumlah penduduk 434.834 jiwa.
§ Potensi daerah kabutapen nias ialah :
Sektor
perhubungan, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan sektor-sektor yang
berpotensi untuk dikembangkan di kabupaten nias meliputi sektor pertanian dan
kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan, peternakan, parawisata serta
sektor industri.
Kabupaten ini
banyak memiliki wilayah pesisir dan laut yang potensial untuk pengembangan
bubidaya laut maupun pantai serta wisata kelautan. Potensi dikabupaten nias
didominasi oleh perikanan laut
Jenis
tanaman perkebunan yang dominan diusahakan di kabupaten nias adalah kelapa
dan karet.
Dari populasi
ternak yang dominan dipelihara di kabupaten nias terlihat bahwa ternak babi
merupakan komoditi perternakan yang paling potensial dikembangkan
Daerah ini
sangat berpotensi sengai objek wisata bahari dan wisata alam. Kunjungan
wisatawan puncaknya tercapai pada tahun 1996 yaitu sebesar 29.165 wisatawan
yang terdiri dari 10.787 wisatawan asing dan 183.378 wisatawan
domestik .
|
11. Kabupaten Pakpak
Bharat
|
Kabupaten pakpak
bharat merupakan hasil pemekaran dari kabupaten dairi yang ibukotanya salak
berada pada ketinggian diantara 350 - 1.400 meter diatas permukaan laut.
Kabupaten pakpak bharat terdiri dari 3 kecamatan dengan luas 121.830 ha
dengan jumlah penduduk 35.378 jiwa.
§ Potensi daerah kabupaten pakpak bharat ialah :
Memiliki bidang
usaha yang potensial pada sektor pertanian dan perkebunan dan telah
menetapkan tiga pilar pembangunan yaitu pertanian, pendidikan dan kesehatan.
Ketiga pilar ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan sehingga
diharapkan terjadi sinergi dengan tujuan menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas, produk pertanian yang memiliki daya saing.
Menurut analisis
kami bidang usaha unggulan layak dikembangkan
Masalah strategis
yang menjadi titik perhatian pemerintah kabupaten pakpak bharat adalah di
bidang pertanian, perkebunan serta lahan tidur yang masih luas yang dapat
dikembangkan.
|
12.
Kabupaten Samosir
Kabupaten samosir (danau toba) terletak pada 2° 01' - 2° 04' lu dan
87° - 99° bt, luas seluruhnya meliputi 243.415 ha terdiri dari luas perairan
danau toba 110.260 ha dan luas daratan pulau samosir 133.155 ha. Jumlah
penduduk 130.078 jiwa yang terdiri dari 8 kecamatan.
§
Potensi daerah kabupaten samosir ialah :
Kabupaten samosir sangat terkenal dengan danaunya (danau toba)
sebagai salah satu objek wisata yang terkenal, disamping indahnya danau toba
masih terdapat bidang usaha yang potensial di kabupaten samosir seperti
perhotelan, pertanian, kehutanan, kesehatan, pendidikan dan transportasi laut.
Menurut analisis
kami, bidang
usaha unggulan yang layak dikembangkan ialah :
Ekosistim danau toba cenderung mengalami degradasi lingkungan
sehingga perlu diperhatikan karena objek wisata unggulan ini merupakan salah
satu bidang usaha yang mampu mengisi devisa negara. Disamping itu perhotelan,
perikanan, pertanian, kehutanan dan trasportasi angkutan sungai dan danau
adalah bidang usaha unggulan yang terdapat di kabupaten samosir.
13. Kabupaten Serdang
Bedagai
|
Kabupaten serdang bedagai adalah salah satu kabupaten pemekaran
dari induknya yaitu kabupaten deli serdang yang terletak diantara 2057' - 30
16' lu dan 970 52' - 980 45' bt. Kabupaten serdang bedagai secara
administrative terdiri dari 11 kecamatan, 243 desa, 5 kelurahan yang memliki
luas 1.900,22 km2, dengan jumlah penduduk 579.499 jiwa.
§ Potensi daerah kabupaten serdang ialah :
Bedagai memiliki bidang usaha yang potensial pada sector pertanian,
perkebunan, pariwisata dan industri.
Menurut analisis
kami bidang usaha unggulan yang layak dikembangkan
ialah :
Kabupaten
serdang bedagai mempunyai bidang usaha yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan
efektifitas pertumbuhan dan perkembangan kabupaten serdang bedagai seperti
pada bidang perikanan, kelautan, perkebunan, kehutanan dan pariwisata.
|
14.
Kabupaten Simalungun
Secara administrative terdiri dari 21 kecamatan dengan 234 desa dan
14 kelurahan. Luas wilayah kabupaten simalungun adalah 4.386,60 km² atau 438660
ha, dengan jumlah penduduk 855.591 jiwa.
Potensi Daerah Kabupaten Simalungun
ialah :
·
Produksi pertanian & Peternakan
Pengelolaan tanaman jagung, ubi kayu, kubis , kentang, pisang,
nanas, jahe,merupakan produksi pertanian kabupaten ini, sedang untuk peternakan
ialah Perternakan ikan mas telah
dipelihara rakyat di simalungun sejak lama, sebagai konsumsi biasa dan konsumsi
dalam adapt. Ikan ini dipelihara di seluruh kecamatan dan luas total adalah
740,2 ha dengan jumlah produksi 1.036,5 ton per tahun. Nilai produksinya adalah
rp. 9,3 miliyar, ikan ini seluruhnya dijual dalam pasar local. Petenakan ayam
buras ayam buras dipelihara penduduk di setiap kecamatan menghasilkan telur
ayam buras. Sentra dari telur ayam buras ini terdapat di kecamatan pematang
bandar, bandar dan tanah jawa.
Menurut analisis
kami bidang usaha
unggulan yang layak dikembangkan
Hasil dari penelaahan potensi yang ada di kabupaten simalungun
dengan prioritas pembangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian
dengan sektor industri, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi atau industri yang
termasuk layak untuk dikembangkan adalah :
ü
Budidaya jagung
ü
Budidaya pisang barangan
ü
Budidaya nenas dan pabrik
pengolahannya
ü
Industri pengolahan buah-buahan
15.
Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten tapanuli selatan secara geografis
terletak diantara 98 0 50'-1000 10' bujur timur dan 0 0 10'-10 50' lintang
utara. Kabupaten tapanuli selatan secara adiministratif terdiri dari 20
kecamatan, dengan 1.232 desa dan 33 kelurahan. Luas wilayah kabupaten tapanuli
selatan adalah ± 12.261,55 km2, dengan jumlah penduduk 659.265 jiwa
§ Potensi daerah kabupaten tapanuli selatan ialah :
Produk salak ,industri plwood dan kayu
hutan olahan, industri minyak goreng dan pabrik pengolahan kelapa sawit,
industri pengolahan pisang, industri
kayu karet olahan, perkebunan
kelapa sawit dan perkebunan karet, budidaya jagung , parawisata
Menurut analisis
kami bidang usaha
unggulan yang layak dikembangakan ialah :
Hasil dari penelaahan potensi yang ada di kabupaten tapanuli selatan
dengan prioritas pembangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian
dengan sektor industri, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi atau industri yang
termasuk ( layak untuk di kembagkan adalah:
ü
Pengolahan minyak goreng dan
olekimia
ü
Produksi jagung
ü
Pengolahan kayu karet
ü
Industri pengalengan buah salak
ü
Industri pengolahan pisang
ü Pabrik pengolahan kelapa sawit
16.
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten tapanuli tengah secara
administrative terdiri dari 15 kecamatan dengan 145 desa dan 15 kelurahan. Luas
wilayah kabupaten tapanuli tengah adalah 2.194,98 km² atau 219.498 ha, dengan
jumlah penduduk 290.545 jiwa.
Potensi daerah kabupaten
tapanuli tengah ialah :
Sektor-sektor yang berpotensi untuk dikembangkan di kabupaten
tapanuli tengah yaitu sektor perkebunan, perikanan, industri dan pariwisata.
Menurut analisis kami ,bidang usaha unggulan yang layak dikembangkan ialah :
dari analisis potensi dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah kabupaten tapanuli tengah, maka komoditi unggulan yang akan dijadikan profit komoditi ialah :
dari analisis potensi dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah kabupaten tapanuli tengah, maka komoditi unggulan yang akan dijadikan profit komoditi ialah :
ü
Industir crumb rubber
(pengolahan karet)
ü
Tambak udang
ü
Ikan kerapu
ü
Hatchery udang
ü
Tepung ikan
ü
Wisata bahari
ü
Industri pengalengan ikan
17.
Kabupaten Tapanuli Utara
Secara administratif terdiri dari 16 kecamatan dengan 213 desa dan
11 kelurahan, luas wilayah 364.557.79 ha, jumlah penduduk sebanyak 155.648
jiwa.
§
Potensi daerah kabupaten tapanuli utara ialah :
Sektor-sektor yang berpotensi untuk dikembangkan di kabupaten
tapanuli utara yaitu sektor industri dan pertanian, perternakan, pertambangan
dan pariwista.
Beberapa jenis tanaman pangan diusahakan di kabupaten tapanuli utara
seperti padi, jagung, kacang tanah, ubi jalar dan ubi kayu.tanaman perkebunan komoditi perkebuana
yang banyak diusahakan masyarakat tapanuli utara diantaranya adalah kopi, karet
dan kemenyan.
·
Pertambangan & pariwisata
Beberapa bahan tambang yang potensial untuk dieksploitasi di
kabupaten tapanuli utara antara lain batu gamping, felspar, belerang, kalsit,
kaolin, oker, zeolit, lempung dan mika. Hasil studi badan geokimia dan
informasi mineral diperoleh beberapa potensi sumber daya mineral yang tersebar
di kabupaten tapanuli utara. Sedang salah
satu objek wisata yang potensial di kabupaten tapanuli utara adalah wisata alam
salib kasih. Beberapa potensi wisata lainnya di kabupaten ini cukup diminati
terlihat dari kunjungan wisatawan yan setiap tahunnya terus meningkat.
Menurut analisis kami, bidang usaha unggulan layak dikembangkan ialah :
Dari analisa potensi dan memperhatikan prioritas pembnagunan daerah
kabupaten tapanuli utara, maka komoditi unggulan yang layak dijadikan
komoditinya ialah:
ü Industri pengolahan buah
ü Pengolahan kopi
ü Ternak babi
ü Wisata alam salib kasih
ü Pertambangan
18.
Kabupaten Toba Samosir
Secara administratif terdiri dari 10 kecamatan dengan 170 desa dan
13 kelurahan. Luas wilayah kabupaten toba samosir adalah 2.21,80 km2, dengan
jumlah penduduk 176.757 jiwa.
Potensi daerah kabupaten toba samosir ialah :
Tanaman pangan, perkebunan, dan
buah-buahan diantara komoditi tanaman pangan yang
diusahakan secara menonjol di kabupaten toba samosir adalah padi dan jagung. Sedang
tanaman buah-buahan yang potensial yang diusahakan masyarakat toba samosir
diantaranya alpukat, jeruk dan durian. Untuk tamanan perkebunan produksi kelapa sawit dan jahe masing-masing
5.442 ton dan 5.581,8 ton per tahun.
Bagi peternakan jenis ternak yang telah banyak dikembangkan di kabupaten toba
samosir yaitu kerbau, babi, sapi, kambing dan itik . Perikanan Kabupaten Toba Samosir memiliki wilayah danau toba yang
sangat potensial untuk pengembangan perikanan baik tangkap maupun budidaya
Khusus untuk pariwisata selain potensial untuk pengembangan perikanan, danau toba juga
merupakan objek wisata yang sangat terkenal di pulau sumatera. Jumlah wisatawan
asing pernah mencapai 249.656 orang pada tahun 1996 . Dengan keindahan alam dan
kekhasan budaya yang ada danau toba tetap merupakan objek wisata yang menarik.
Menurut analisis kami, bidang usaha unggulan
yang layak dikembangkan ialah :
Dari analisis potensi dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah
kabupaten toba samosir, maka komoditi unggulan yang akan dijadikan profil
komoditi ialah :
ü
Produksi jahe
ü Produksi jagung
ü Keramba jaring apung ikan nila
ü Peternakan babi
ü Wisata danau toba
19. Kabupaten Batu Bara
Adalah salah satu kabupaten di provinsi
sumatera utara, indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari kabupaten
asahan dan ber ibukota di kecamatan limapuluh. Kabupaten batubara adalah
salah satu dari 16 kabupaten dan kota baru yang dimekarkan pada dalam kurun
tahun 2006.
Kabupaten ini terletak di tepi pantai selat malaka,
sekitar 175 km selatan ibu kota medan.
Penduduk Kabupaten Batubara didominasi oleh etnis jawa,
kemudian diikuti oleh orang-orang melayu,
dan suku batak.
Orang mandailing merupakan sub-etnis batak yang
paling banyak bermukim disini. Etnis jawa atau yang dikenal dengan pujakesuma (putra jawa keturunan
sumatra) mencapai 43% dari keseluruhan penduduk batubara. Mereka merupakan
keturunan kuli-kuli perkebunan yang dibawa para pekebun eropa pada akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20.
Selain itu orang minangkabau
juga banyak ditemui di kabupaten ini. Sejak abad ke-18, batubara telah menjadi
pangkalan bagi orang-orang kaya minangkabau yang melakukan perdagangan lintas
selat. Mereka membawa hasil-hasil bumi dari pedalaman sumatra, untuk dijual
kepada orang-orang eropa di penang dan singapura. seperti halnya pelalawan, siak, dan jambi; batubara
merupakan koloni dagang orang-orang minang di pesisir timur sumatra. Dari lima
suku (klan) asli yang terdapat di batubara yakni lima laras, tanah datar,
pesisir, lima puluh dan suku boga, dua di antaranya teridentifikasi sebagai
nama luhak di minangkabau, yang
diperkirakan sebagai tempat asal masyarakat suku tersebut.
20. Kabupaten Padang Lawas
Adalah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, yakni
hasil pemekaran dari Kabupaten
Tapanuli Selatan. Kabupaten ini resmi berdiri sejak diundangkannya
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 38, Tahun 2007, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2007, bersama-sama
dengan dibentuknya Kabupaten Padang
Lawas Utara, menyusul RUU
yang disetujui pada 17 Juli 2007.
Ibukota kabupaten ini adalah Sibuhuan. Kepala Daerah yang pertama kali memimpin
Kabupaten Padang Lawas adalah Basrah Lubis, S.H.
Ø Kota –Kota di Sumatera Utara
1. Kota Binjai
|
Luas wilayah kota
binjai adalah 9.023,62 ha ( 90,23 km2) secara administratif terdiri dari 5
kecamatan dan 37 kelurahan dengan jumlah penduduk 219.145 jiwa.
·
Bidang usaha potensial
Selama tahun 2000
kontribusi terbesar dalam perekonomian kota binjai berasal dari sektor
industri pengolahan yaitu sebesar 29,18% dari total pdrb. Namun nilai
kontribusi dari sektor industri pengolahan ini hampir sama dengan sektor
perdagangan, hotel dan restoran yang menduduki peringkat kedua dalam
kontribusi terhadap pdrb yaitu 28,86%. Sedangkan peringkat ketiga masih
diduduki oleh sektor pertanian sebesar 11,21%..
·
Sektor industri
Untuk mengembangkan
dan menata industri di kota binjai, pemerintah daerah telah menetapkan
kecamatan binjai utara dan binjai timur sebagai kawasan pembangunan industri
besar, kecamatan binjai barat dan binjai selatan sebagai kawasan pembangunan
industri pertanian dan peternakan, dan semua lokasi (kecamatan) untuk
pembinaan industri skala sedang. Terkecuali, kawasan binjai kota untuk
kawasan industri.
Menurut analisi kami, Bidang usaha unggulan yang layak dikembangkan di
kota Bnjai ialah :
·
Pengolahan buah terpadu
Budidaya buah-buahan mempunyai
prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan di negara indonesia, karena iklim
tropis dengan tingkat kelembaban antara 50-90% dan bersuhu antara 15-35 c
sangat menunjang bagi pertumbuhan dan didukung oleh luas areal yang memadai.
Diantaranya rambutan, durian, duku, mangga, salak, nangka, srikaya, lengkeng,
nenas dan lain-lain. Industri pengolahan buah-buahan yang memproses buah
untuk dikalengkan(canning), dibuat jus, dijadikan sari buah, serta sebagian
dibuat jam atau selai dan ada juga yang dikeringkan (keripik nangka, kentang
dan sebagainya).
|
2. Kota Medan
|
Kota Medan
secara geografis terletak di antara 2 27'-2 47' lintang utara dan 98 35'-98
44' bujur timur. Luas wilayah kota medan adalah 265,10 km2 secara
administratif terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan dengan jumlah
penduduk 1.899.327 jiwa.
·
Potensi Daerah Kota Medan ialah :
Tahun 2000
didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran (35,02%), yang
disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,70%. Dari besaran nilai
kedua sektor tersebut maka dapat dikatakan bahwa potensi unggulan yang paling
mungkin berkembang di kota medan adalah sektor perdagangan dan industri.
·
Perdagangan, hotel dan restoran
Sebagai daerah
yang berada pada pinggiran jalur pelayaran selat malaka, kota medan sebagai
ibukota provinsi sumatera utara memiliki posisi strategis. Kota ini menjadi
pintu bagi arus penumpang dan juga perdagangan barang dan jasa, baik
perdagangan domestik maupun luar negeri. Bagi kota medan, kegiatan
perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda
perekonomian kota.
·
Pengembangan kawasan industri
Untuk mengantisipasi
perkembangan industri dan kebutuhan lokasi berusaha yang lebih besar,
pemerintah kota menyediakan kawasan industri baru (kib), yang terletak di
kecamatan medan labuhan dengan lahan yang disediakan 650 ha, dan masih bisa
dikembangkan menjadi 1000 ha. Untuk kegiatan industri kecilpun tersedia
perkampungan industri kecil (pik) yang terletak di kecamatan medan denai.
·
Pariwisata
Kota medan
sangatlah layak menjadi tujuan wisata. Selain untuk mengunjungi lokasi
seperti danau toba atau berastagi yang sejuk, kota medan sendiri sarat dengan
objek wisata. Tujuan wisata di kota medan diantarnya adalah taman buaya di
kawasan sunggal, berisikan 3000 ekor buaya aneka jenis.
Menurut analisi kami, Bidang usaha unggulan yang layak
dikembangkan ialah :
·
Kawasan industri besar
Bisnis kawasan
industri hingga saat ini dapat dikatakan belum ada kenaikan yang signifikan.
Hal ini mengingat penyerapan kawasan industri sangat tergantung terhadap
stabilitas politik, keamanan dan ekonomi. Penurunan kepercayaan dunia usaha
secara keseluruhan, akibat krisis moneter yang berkelanjutan menahan
perusahaan-perusahaaan asing untuk melakukan investasi industri baru di Indonesia.
|
3. Kota Pematang Siantar
Luas Wilayah Kota Pematang Siantar 79,971km² secara administratif
terdiri dari 6 kecamatan dan 43 kelurahan dengan jumlah penduduk 241.480 jiwa.
Potensi daerah kota
Pematang Siantar ialah :
·
Sektor industri
Hasil industri andalan kota pematang siantar adalah rokok putih
filter dan non filter serta tepung tapioka. Produksi tepung tapioka di kota
pematang siantar tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, namum juga di ekspor
ke luar negeri. Sementara ini taiwan menjadi negara tujuan penjualan tepung
tapioka yang diproduksi kota ini.
Sektor perdangan yang menjadi andalan perekononiam kota pematang
siantar di samping sektor industri mengalami pertumbuhan dalam kontribusi
terhadap perekonomian daerah. Sebagai kota perdangan, secara geografis kota
pematang siantar diapit kabupaten simalungun yang memiliki kekayaan perkebunan
karet, sawit, the dan pertanin. Sudah barang tentu, posisinya sangat strategis
sebagai kota transit perdangangan antar kabupaten atau transit wisata ke danau
toba parapat
Hasil
buah-buahan kota pematang siantar yang dikelilingi kabupaten simalungun
memiliki banyak keuntungan. Hasil perkebunan inisalnya karet, sawit, teh
sedangkan hasil pertanian lain inisalnya dari buah-buahan (salak dan rambutan).
Menurut analisi kami, bidang usaha
unggulan yang layak dikembangkan ialah :
ü Pengolahan buah terpadu.
ü Kawasan pusat bisnis (central business
district)
ü Pabrik tepung tapioca
4.
Kota Padang
Sidempuan
Kota Padang Sidempuan adalah sebuah kota di provinsi sumatera utara,
indonesia. Luas wilayahnya 114,65 km² dengan populasi 178.818 jiwa (sensus
2000). Kota dengan 5 kecamatan ini memiliki semboyan salumpat saindege.
Dahulunya kota ini merupakan bagian dari kabupaten tapanuli selatan yang
berstatus kota administratif di bawah tanggungjawab bupati tapanuli selatan.
Namun sejak tanggal 21 juni 2001, kota ini berdiri sendiri sebagai kota daerah
tkii padangsidempuan.
Padang
Sidempuan terkenal dengan sebutan kota salak karena banyaknya kebun salak di
sana. Kecamatan yang ada di kota padang sidempuan adalah : -padang sidempuan
utara -padang sidempuan selatan -padang sidempuan tenggara -padang sidempuan
batunadua -padang sidempuan hutaimbaru.
5. Kota
Sibolga
Secara Geografis Kota Sibolga terletak di antara
01042’– 01046’ lu dan 980 44’ bt– 980 48’ bt. Luas wilayah kota sibolga (tidak
termasuk lautan) adalah 1.077 ha atau 10, 77 km² yang terdiri 889,16 ha
(82,26%) daratan pulau sumatera dan 187,84 ha (17,44%) daratan kepulauan (pulau
sarudik, poncan dan panjang). Secara administrasi kota sibolga terdiri empat
kecamatan yakni kecamatan sibolga utara 2,883 km² (26,27%), sibolga kota 2,310
km² (21,45%), sibolga selatan 3,216 km² (29,86%), dan kecamatan sibolga sambas
2,361 km² (21,92%).
Potensi
daerah Kota Sibolga ialah :
·
Sumber daya perikanan
Kawasan perairan laut yang meliputi seluruh wilayah
pantai barat sumatera ini sejak dulu sudah dikenal sebagai sarang berbagai
jenis ikan. Di kawasan lautan indonesia yang tenang dan terkenal itu
berkeliaran ikan-ikan yang terkenal mahal dalam pasaran dunia seperti kerapu,
kakap, tuna, tenggiri serta berbagai jenis ikan pelagis kecil seperti lemuru,
tembang, kembung dan layang-layang. Di sini hidup pula ikan-ikan demersal, udang,
lobster, yang dikenal laku keras di pasaran untuk memenuhi permintaan berbagai
rumah-makan terkenal di hongkong, singapura, malaysia, dan lain-lain. Wilayah perairan zee maupun perairan wilayah
mencapai sekitar 32.000 ton per tahun. Lebih mencengangkan lagi adalah hasil
pengecekan langsung yang dilakukan sekelompok calon investor dari malaysia pada
1992.
Ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan umumnya
didominasi jenis ikan yang dikenal punya nilai ekonomi di pasaran seperti ikan
merah atau bambangan, kakap, kerapu, lencam. Makin meningkat hasil produksi
perikanan dari tahun ke tahun dengan tingkat pertumbuhan yang makin tinggi
diikuti makin meluasnya pasaran ikan asal sibolga, tak terlepas dari makin
berkembangnya faktor-faktor utama dari usaha perikanan.
6.
Kota Tanjung
Balai
Kota Tanjung Balai terletak di
Antara 2º58' Lintang Utara Dan 99º48' Bujur Timur. Kota Tanjung Balai Secara
Administratif Terdiri Dari 5 Kecamatan, 19 Desa Dan 11 Kelurahan. Luas
Wilayah Kota Tanjung Balai 6.052 Ha (60,52 Km²).
Potensi daerah Kota
Tanjung Balai ialah :.
·
Sector perikanan & perhubungan
Kegiatan ekonomi yang menonjol
di Kota Tanjung Balai adalah perikanan. Uniknya, tanjung balai sebagai kota
yang tidak punya laut mampu menghasilkan ikan puluhan ribu ton tiap tahunnya.
Produksi perikanan mencapai 34.215 ton per tahun. Sedang untuk perhubungannya
ada pada pelabuhan teluk nibung yang menjadi alternatif jalur perdagangan
bagi daerah sumatera utara yang sulit menjangkau pelabuhan belawan. Teluk nibung
lebih dekat ke singapura dan malaysia,
Menurut analisi
kami, bidang usaha unggulan yang layak
dikembangkan ialah :
ü Fasilitas pergudangan pelabuhan
ü Kawasan pusat bisnis (central business district/cbd)
ü Kawasan industri
ü Pabrik pengolahan tepung ikan
|
7.
Kota Tebing Tinggi
|
Luas wilayan Kota Tebing Tinggi
38.438 km2. Secara administratif terdiri dari 3 kecamatan dan 27 kelurahan
dengan jumlah penduduk 26.570 jiwa.
Potensi
daerah Kota Tebing Tinggi ialah :
Sektor industri pengolahan yaitu
23,87% dari total pdrb. Peringkat kedua adalah sektor perdagangan, hotel dan
restoran yaitu 20,70 % dan diikuti oleh sektor jasa sebesar 16,13 %. Dari
ketiga sektor tersebut terlihat bahwa perekonomian kota tebing tinggi sangat
didukung oleh sektor-sektor yang merupakan kegiatan perkotaan. Dari ketiga
sektor ini dapat diturunkan bidang-bidang usaha yang layak untuk dikembangkan
dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
·
Industri pengolahan hasil
pertanian
Yaitu sawit, kelapa dan karet.
Ketiga komoditi ini merupakan bahan baku industri hasil pertanian yang sangat
baik jika dilihat dari potensi pasarnya. Dengan melihat fungsi kota tebing
tinggi sebagai pusat kegiatan pengelolaan hasil pertanian dan perkebunan
rakyat, maka wajar bila salah satu usahanya adalah membangun pabrik
pengolahan kelapa sawit.
Arang batok kelapa yang diolah
menjadi arang briket merupakan bahan bakar alternatif. Arang briket merupakan
produk yang pemanfaatannya sudah dikenal luas baik di lingkungan rumah tangga
maupun industri.
Menurut analisi
kami, bidang usaha unggulan yang layak
dikembangkan ialah :
ü Pabrik oleokimia
ü Pengolahan arang batok kelapa
ü Kawasan pusat bisnis (central business district/cbd)
|
C. Sosial Kemasyarakatan di Sumatera
Utara
Arti
lambang:
Kepalan tangan yang diacungkan ke
atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad
perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme, kolonialisme,
feodalisme dan komunisme. Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan
kesatuan masyarakan dalam membela dan mempertahankan Pancasila. Pabrik,
pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi dan tulisan
“SUMATERA UTARA” melambangkan daerah yang indah permai masyhur dengan kekayaan
alamnya yang berlimpah-limpah.
Tujuh belas kuntum kapas, delapan
sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal,
bulan dan tahun kemerdekaan negara Republik Indonesia. Tongkat di
bawah kepalan tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran
bangsa, patriotisme, pencinta dan pembela keadilan. Bukit
Barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang
berkepribadian luhur, bersemangat persatuan, kegotongroyongan yang dinamis. Motto daerah
adalah Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya.
Ø
Bahasa
Pada dasarnya, bahasa yang
dipergunakan secara luas adalah bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas
menuturkan bahasa Indonesia karena kedekatan bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia. Pesisir
timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan
Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu Dialek "O" begitu juga di
Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di kabupaten Langkat masih
menggunakan bahasa Melayu Dialek "E" yang sering juga disebut bahasa
Maya-maya. Masih banyak keturunan Jawa Kontrak (Jadel - Jawa Deli) yang
menuturkan bahasa Jawa.
Di kawasan perkotaan, suku Tionghoa
lazim menuturkan bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di
pegunungan, suku Batak menuturkan bahasa Batak yang terbagi atas empat logat
(Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh
suku Nias. Sedangkan orang-orang Pesisir Barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten
Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal menggunakan Bahasa Minangkabau.
Ø
Agama
Agama utama di Sumatra Utara adalah:
- Islam: terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau,Jawa, Aceh, suku Batak Mandailing, sebagian Batak Karo, Simalungun dan Pakpak
- Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Nias
- Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
- Buddha: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
- Konghucu : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
- Parmalim: dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta Tinggi
- Animisme: masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya.
Ø
Pendidikan
Pada tahun 2005 jumlah anak yang
putus sekolah di Sumut mencapai 1.238.437 orang, sementara jumlah siswa miskin
mencapai 8.452.054 orang.
ü Dari total APBD 2006 yang berjumlah
Rp 2.204.084.729.000, untuk pendidikan sebesar Rp 139.744.257.000, termasuk
dalam pos ini anggaran untuk bidang kebudayaan.
ü Jumlah total kelulusan siswa yang
ikut Ujian Nasional pada tahun 2005 mencapai 87,65 persen atau 335.342 siswa
dari 382.587 siswa tingkat SMP/SMA/SMK sederajat peserta UN . Sedangkan 12,35
persen siswa yang tidak lulus itu berjumlah 47.245 siswa.
Ø
Kesehatan
Secara umum, angka penemuan kasus
baru tuberculosis (TBC) di Sumatra Utara mengalami
peningkatan. Pada tahun 2005 kasus TBC diperkirakan berkisar 160/100.000
penduduk. Jika jumlah penduduk Sumatra Utara tercatat 12 juta jiwa, maka
penderita TBC di daerah ini sebanyak 19.000.
Jumlah penderita HIV/AIDS di Sumatera Utara hingga Oktober
2005 tercatat 301 orang, yakni 26 orang asing dan 276 warga negara Indonesia.
Sementara jumlah korban yang HIV/AIDS yang meninggal dunia hingga Agustus
2005 berjumlah 34 orang.
Ø
Tenaga kerja
·
Angkatan Kerja. Pada tahun 2002 angkatan kerja di
Sumut mencapai 5.276.102 orang. Jumlah itu naik 4,72% dari tahun sebelumnya.
Kondisi angkatan kerja itu juga diikuti dengan naiknya orang yang mencari
pekerjaan. Jumlah pencari kerja pada 2002 mencapai 355.467 orang. Mengalami
kenaikan 57,82% dari tahun sebelumnya.
·
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Jumlah TPT di Sumut naik
dari 4,47% pada 2001 menjadi 6,74% pada 2002. TPT tertinggi terjadi di Kota
Medan mencapai 13,28%, diikuti Kota Sibolga (11,71%), Kabupaten Langkat (11,06%),
dan Kodya Tebing Tinggi (10,91%).
·
Angkatan Kerja. Penduduk yang tergolong angkatan
kerja berjumlah 5,1 juta jiwa. Sekitar 34% berstatus sebagai majikan, bekerja
sendiri (20%), dan pekerja keluarga (23%). Skala usaha tergambar pada komposisi
yang didominasi oleh usaha kecil sekitar 99,8% dan hanya sekitar 0,2% yang
tergolong usaha besar.
·
Pendidikan Pekerja. Tingkat pendidikan sebagian besar
tenaga kerja. Pekerja yang berpendidikan tidak tamat sekolah dasar (SD) atau
sampai tamat SD mencapai 48,96%. Lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama
(SLTP) mencapai 23%. Sedangkan lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA)
mencapai 24,08%. Sementara itu, lulusan perguruan tinggi hanya 3,95%.
Karakteristik Kekayaan Alam dan Pengarunnya Bagi Perekonomian Di Sumatera Utara
1.
Energi
Sumatera Utara kaya akan sumber daya
alam berupa gas alam di daerah Tandam, Binjai dan minyak bumi di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat yang telah dieksplorasi sejak zaman
Hindia Belanda. Selain itu di Kuala
Tanjung,
Kabupaten Asahan juga terdapat PT
Inalum
yang bergerak di bidang penambangan bijih dan peleburan aluminium yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara.
Sungai-sungai yang berhulu di
pegunungan sekitar Danau Toba juga merupakan sumber daya alam
yang cukup berpotensi untuk dieksploitasi menjadi sumber daya pembangkit
listrik tenaga air. PLTA Asahan yang merupakan PLTA terbesar
di Sumatra terdapat di Kabupaten Toba
Samosir.
Selain itu, di kawasan pegunungan terdapat banyak sekali titik-titik panas
geotermal yang sangat berpotensi dikembangkan sebagai sumber energi panas
maupun uap yang selanjutnya dapat ditransformasikan menjadi energi listrik.
2.
Sector Pertanian dan Perkebunan
Provinsi ini tersohor karena luas
perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian
provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara.
BUMN Perkebunan yang arealnya terdapat di Sumatera Utara, antara lain PT
Perkebunan Nusantara II (PTPN II), PTPN
III
dan PTPN
IV.
Selain itu Sumatera Utara juga
tersohor karena luas perkebunannya. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi
primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan
swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa
sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut
tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan.
- Luas pertanian padi. Pada tahun 2005 luas areal panen tinggal 807.302 hektare, atau turun sekitar 16.906 hektare dibanding luas tahun 2004 yang mencapai 824.208 hektare. Produktivitas tanaman padi tahun 2005 sudah bisa ditingkatkan menjadi berkisar 43,49 kwintal perhektar dari tahun 2004 yang masih 43,13 kwintal per hektare, dan tanaman padi ladang menjadi 26,26 kwintal dari 24,73 kwintal per hektare. Tahun 2005, surplus beras di Sumatera Utara mencapai 429 ton dari sekitar 2.1.27 juta ton total produksi beras di daerah ini.
- Luas perkebunan karet. Tahun 2002 luas areal tanaman karet di Sumut 489.491 hektare dengan produksi 443.743 ton. Sementara tahun 2005, luas areal karet menurun atau tinggal 477.000 hektare dengan produksi yang juga anjlok menjadi hanya 392.000 ton.
- Irigasi. Luas irigasi teknis seluruhnya di Sumatera Utara seluas 132.254 ha meliputi 174 Daerah Irigasi. Sebanyak 96.823 ha pada 7 Daerah Irigasi mengalami kerusakan sangat kritis.
- Produk Pertanian. Sumatra Utara menghasilkan karet, cokelat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan.
Komoditas tersebut telah diekspor ke
berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi
Indonesia. Selain komoditas perkebunan, Sumatra Utara juga dikenal sebagai
penghasil komoditas holtikultura (sayur-mayur dan buah-buahan); misalnya Jeruk Medan, Jambu Deli, Sayur Kol, Tomat,
Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara.
Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Singapura.
Kapasitas Produksi Akan Komoditi Utama Perdagangan Dunia
Karena Sumatera didominasi oleh
lahan-lahan areal perkebunan dan pertanian. Dengan luas area lahan pertanian
untuk jenis sawah sampai pada sensus 2005, sebesar 277255 ha. Pada tahun yang
sama, produksi padi yang dihasilkan dari area persawahan tersebut mencapai
3.447.784 ton, sekitar 12 ton/hektar. Tidak hanya padi sebagai pemenuhan
kebutuhan pangan domestik, lahan pertanian dan perkebunan Sumatera Utara juga
difokuskan pada komoditi perdagangan internasional, sebagai orientasi ekspor.
Berbagai komoditi perkebunan yang
difokuskan untuk perdagangan global yaitu seperti Jagung, Kedelai, Kopi, Kelapa
Sawit, Kakao dan Karet. Luas area perkebunan yang dikelola secara total untuk
kebutuhan tanaman tersebut mencapai 1.594.601 ha, yang didominasi oleh luas
perkebunan sawit sebesar 57% dari keseluruhan. Namun, jika dibandingkan
produktivitas dari berbagai hasil perkebunan tersebut maka Karet sebesar 0.77ton/ha,
Kopi 0.71 ton/ha, Kakao 18 ton/ha, Kedelai 1.2 ton/ha, Sawit 15 kuintal/ha,
sedangkan Jagung 56 ton/ha.
Berdasarkan kapasitas produksi di
atas, terdapat kondisi inefisien dalam mencapai optimisasi produktivitas,
dimana sawit mendapat pengelolaan lahan terbesar namun, masih sedikit
menghasilkan. Hal ini terjadi diakibatkan bahwa pemerintah daerah baru memulai
pengembangan perkebunan sawit tersebut. Berdasarkan data ini, terdapat indikasi
masih besar dana investasi yang dibutuhkan untuk mendorong perkebunan kelapa
sawit di Sumatera, mengingat potensinya yang besar di pasar dunia. Minyak
Kelapa Sawit memiliki manfaat pangan dan energi di masa mendatang, dan dengan
pasar finansial dalam kondisi fluktuatif, dana transaksi yang sifatnya
spekulatif mengalihkan ke perdagangan kelapa sawit atau CPO di pasar Malaysia,
sehingga harga menguat.
Beberapa hal yang perlu difokuskan
dengan adanya data rata-rata tahunan produktivitas perkebunan tersebut, adalah
Indonesia masih merupakan negara dengan model pertanian dan perkebunan yang
tradisional dan belum berkembang menjadi negara dengan model pertanian dan
perkebunan yang modern atau sudah menjadi Industri bahan pangan. Berbeda dengan
negara Jepang dan negara maju lainnya seperti Amerika Serikat, yang
pertaniannya sudah didukung dengan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan,
sehingga produksinya tidak banyak bergantung oleh kondisi alam dan cuaca.
Daerah-daerah yang menjadi fokus
pemerintah daerah Sumatera Utara dalam pengembangan komoditi internasional
tersebut salah satunya adalah Tebing Tinggi. Tebing Tinggi memegang tiga
komoditi pertanian utama yaitu Sawit, Kelapa dan Karet. Oleh karena itu,
produksi kota Tebing Tinggi didominasi oleh pengolahan hasil pertanian dan
perkebunan. 23.87% dari total PDRB Tebing Tinggi didorong oleh sektor tersebut.
Untuk seluruh Sumatera Utara, hasil perkebunan mampu menyumbangkan 9.13%. Ini
berarti hampir sepertiga dari hasil perkebunan di Sumatera Utara dihasilkan
oleh Tebing Tinggi. Oleh karena itu usaha pengolahan Kelapa Sawit masih layak
untuk diusahakan di Sumatera.
Indonesia sebagai negara agraris
memiliki wilayah potensial dalam sektor perkebunan dan pertenian untuk
menghasilkan komoditi perdagangan dunia. Salah satu daerah yang memiliki
potensi alam pertanian dan perkebunan tersebut adalah Propinsi Sumatera Utara. Sematera
Utara memiliki areal pertanian seluas 277,255 ha, dengan luas areal perkebunan
sebesar 1.788.943 ha pada akhir tahun 2006, yang dibagi dalam tiga keemilikan
yaitu perkebunan rakyat, pemerintah dan swasta, dengan kepemilikan terbesar
oleh rakyat. Seperti memiliki spesialisasi potensi, Sumatera Utara didomonasi
oleh kekayaan alam perikanan, pertanian dan perkebunan, yang berbeda dengan DI
Aceh yang diperkaya oleh pertambangan serta pengilangan minyak dan gas bumi.
3. Sektor Perikanan Sumatera Utara
Sumatera Utara dibatasi oleh Selat
Malaka di Timur dan Samudera Hindi di sebelah Barat, namun kemampuan potensi
laut atau perikanan di Sumatera Utara masih dibawah potensinya. Pertahun
tercatat bahwa rata-rata produksi perikanan Sumatera Utara hanya mencapai
917.000 ton, atau 10.37% dari potensi yang ada. Hal ini tergambar dari
pertumbuhan Produk Domestik Bruto Regional Sumatera Utara dari sektor perikanan
melonjak dari thun ke tahun. Pada tahun 2002, pertumbuhan sektor ini masih
mencapai 2.2%, sedangkan perkembangan infrastruktur dan saranan pendukung telah
mencatat lonjakan pertumbuhan mencapai 19% pada tahun 2005, dan kuartal pertama
2006 tercatat tumbuh 7%.
Secara keseluruhan sektor perikanan
hanya mampu berkontribusi 2.44% dari keseluruhan PDRB Non Migas. Pada tahun
2006, Sumatera Utara berhasil menghasilkan produksi perikanan senilai 3.7
trilyun rupiah. Kondisi ini menunjukkan masih berpotensinya Sumatera Utara
untuk dikembangkan lebih lagi perikanannya, mengingat produksi masih dibawah
potensial. Pertumuhan ekonomi Sumatera Utara tercatat sebesar 18.2% pada tahun
2005 dan pada kuartal pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan sebesar 15%. Hal
ini berarti pertumbuhan perikanan pada tahun 2005, hampir berkontribusi 1% pertumbuhan
ekonomi Sumatera Utara. Oleh karena itu sektor perikanan masih layak ditelusuri
lebih jauh lagi.
Berdasarkan paparan di atas maka,
Sumatera Utara masih memberikan peluang emas bagi Indonesia untuk menggerakan
sektor primer secara keseluruhan. Pada tahun 2005, inflasi di Sumatera Utara
terutama di Medan tercatat 23%, sedangkan pertumbuhan ekonomi regional mencapai
18.3%, kondisi ini menunjukkan dampak positif peningkatan harga, yaitu dorongan
pertumbuhan ekonomi, terutama sektor perkebunan dan perikanan yang masih harus
dikembangkan.(KP)
4.
Perbankan
Selain bank umum nasional, bank
pemerintah serta bank internasional, saat ini di Sumut terdapat 61 unit Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) dan 7 Bank Perkreditan Rakyat Syariaf (BPRS) di
Sumatera Utara. Data dari Bank Indonesia menunjukkan, Pada Januari 2006, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
diserap BPR mencapai Rp 253.366.627.000 dan kredit mencapai Rp 260.152.445.000.
Sedangkan aktiva (aset) menapai Rp 340.880.837.000.
5.
Sarana dan prasarana
Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Sumatra Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk
memperlancar perdagangan baik antarkabupaten maupun antarprovinsi. Sektor
swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan,
perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri,
pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan
juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatra
Utara dibagi ke dalam empat wilayah pembangunan.
6.
Pertambangan
Ada tiga perusahaan tambang terkemuka di Sumatra Utara:
- Newmont Horas Nauli (PTNHN).
- Dairi Prima Mineral
7.
Transportasi
Di Sumatera Utara terdapat 2.098,05
kilometer jalan negara, yang tergolong mantap hanya 1.095,70 kilometer atau
52,22 persen dan 418,60 kilometer atau 19,95 persen dalam keadaan sedang,
selebihnya dalam keadaan rusak. Sementara dari 2.752,41 kilometer jalan
propinsi, yang dalam keadaan mantap panjangnya 1.237,60 kilometer atau 44,96
persen, sementara yang dalam keadaan sedang 558,46 kilometer atau 20,29 persen.
Halnya jalan rusak panjangnya 410,40 kilometer atau 14,91 persen dan yang rusak
berat panjangnya 545,95 kilometer atau 19,84 persen.
Dari sisi kendaraan, terdapat lebih
1,38 juta kendaraan roda dua dan empat di Sumatera Utara. Dari jumlah itu,
sebanyak 873 ribu lebih berada di Kota Medan.
8.
Ekspor & impor
Kinerja ekspor Sumatera Utara
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 tercatat perolehan devisa mencapai
US$4,24 milyar atau naik 57,72% dari tahun sebelumnya dari sektor ini.
Ekspor kopi dari Sumatera Utara mencapai rekor
tertinggi 46.290 ton dengan negara tujuan ekspor utama Jepang selama lima tahun terakhir. Ekspor
kopi Sumut juga tercatat sebagai 10 besar produk ekspor tertinggi dengan nilai
US$3,25 juta atau 47.200,8 ton periode Januari hingga Oktober 2005.
Dari sektor garmen, ekspor garmen
cenderung turun pada Januari 2006. Hasil industri khusus pakaian jadi turun
42,59 persen dari US$ 1.066.124 pada tahun 2005, menjadi US$ 2.053 pada tahun
2006 pada bulan yang sama.
Kinerja ekspor impor beberapa hasil
industri menunjukkan penurunan. Yakni furniture turun 22,83 persen dari US$
558.363 (2005) menjadi US$ 202.630 (2006), plywood turun 24,07 persen dari US$
19.771 menjadi US$ 8.237, misteric acid turun 27,89 persen yakni dari US$
115.362 menjadi US$ 291.201, stearic acid turun 27,04 persen dari US$ 792.910
menjadi US$ 308.020, dan sabun noodles turun 26 persen dari AS.689.025 menjadi
US$ 248.053.
Kinerja ekspor impor hasil pertanian
juga mengalami penurunan yakni minyak atsiri turun 18 persen dari US$ 162.234
menjadi US$ 773.023, hasil laut/udang, minyak kelapa dan kopi robusta juga
mengalami penurunan cukup drastis hingga mencapai 97 persen. Beberapa komoditi
yang mengalami kenaikan (nilai di atas US$ Juta) adalah biji kakao,
hortikultura, kopi arabica, CPO, karet alam, hasil laut (non udang).
9.
APBD
|
APBD
2006 memberikan alokasi Belanja publik Rp 1.577.946.416.580 (71,59%),
sedangkan belanja aparatur Rp 626.138.312.420 (28,41%). Pos anggarannya
antara lain:
|
Pada tahun 2006 ditargetkan Rp2,087
triliun. Angka tersebut diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp1,354
triliun, dana perimbangan Rp723,65 miliar, dan Lain-lain. Pendapatan yang sah
sebesar Rp23,915 miliar. Khusus sektor PAD terdiri dari pajak daerah Rp 1,270
triliun, retribusi daerah Rp 10,431 miliar, laba BUMD sebesar Rp 48,075 miliar,
dan lain-lain pendapatan Rp 25,963 miliar. Perolehan dari dana perimbangan
meliputi Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp 183,935 miliar
dan Dana Alokasi Umum Rp 539,718 miliar. Sedangkan perolehan dari Lain-lain
Pendapatan yang Sah diperoleh dari Iuran Jasa Air Rp 8,917 miliar.
D. Kekayaan Budaya dan Keindahan Alam Sumatera Utara
Sumatera Utara adalah daerah yang pantas untuk diperhitungkan
sebagai tujuan wisata, mulai dari wisata alam yang memiliki panorama yang
indah, wisata kuliner sampai dengan wisata sejarah yang memiliki berbagai situs
yang tersebar diwilayah Sumatera Utara. Di Sumatera Utara kaya dengan berbagai
adat budaya atau etnis yang beragam antara lain : Etnis Melayu, Batak Toba,
Batak Karo, Batak Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, Nias, Etnis
Sibolga Pesisir, dan etnis pendatang.
Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat
istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki
bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini sangat mendukung dalam pasar
pariwisata di Sumater Utara. Walaupun begitu banyak etnis budaya di Sumatera
Utara tidak membuat perbedaan antar etnis dalam bermasyarakat karena tiap etnis
dapat berbaur satu sama lain dengan memupuk kebersamaan yang baik. kalau di
lihat dari berbagai daerah bahwa hanya Sumatera Utara yang memiliki penduduk
dengan berbagai etnis yang berbeda dan ini tentunya sangat memiliki nilai
positif terhadap daerah sumatera utara.
Kekayaan budaya yang dimiliki
berbagai etnis yaitu :
1.
Batak Toba
dengan Tarian Tortor, Wisata danau toba, wisata megalitik (kubur batu), legenda
(cerita rakyat), adat budaya yang bernilai tinggi dan kuliner.
2.
Batak Karo yang
terkenal dengan daerah Berastagi dengan alam yang sejuk dan indah, penghasil
buah-buahan dan sayur-sayuran yang sudah menembus pasar global dan juga
memiliki adat budaya yang masih tradisional.
3.
Etnis Melayu
yang terkenal dengan berbagai peninggalan sejarah seperti Istana Maimoon, tari
derah dan peninggalan rumah melayu juga masjid yang memiliki nilai sejarah yang
tinggi.
4.
Batak Angkola yang terkenal dengan kultur budaya yang beragam, mulai dari tari
daerah adat istiadat dan merupakan penghasil salak (salak sidempuan) yang juga
sudah dapat menembus pasar global. Batak Pakpak Dairi yang dikenal
dengan peninggalan sejarah megalitik berupa mejan dan patung ulubalang dan
tentunya juga memiliki adat istiadat dan tari daerah juga alat musik yang
khusus.
5.
Etnis Simalungun memiliki
peninggalan sejarah berupa Rumah Bolon atau yang dikenal dengan Museum
Lingga/Rumah Bolon yang pada tempat itu masih terdapat berbagai peninggalan
sejarah dan etnis Simalungun juga memiliki adat istiadat dan budaya yang
tersendiri.
6.
Etnis NIAS memiliki daerah
yang kaya dengan wisata alam yang sangat menakjubkan yang telah memiliki nilai
jual hingga ke mancanegara, daerah ini juga memiliki kekayaan situs megalitik
dan daerah ini masih tergolong daerah yang orisinal yang belum terlindas dengan
kemajuan zaman karena didaerah ini masih banyak peninggalan megalitik seperti
kampung batu, nilai budaya yang tradisional dan banyak lagi yang sangat
bernilai tinggi, dan menurut cerita masyarakat setempat, daerah tersebut sudah
direncanakan untuk dijadikan salah satu zona situs megalitik yang dilindungi
dunia.
7.
Etnis Sibolga Pesisir ini juga memiliki
berbagai budaya dan adat istiadat yang khusus yang juga memiliki nilai sejarah
yang sangat berharga.
Dari semua etnis tersebut maka dapatlah kami
analisis bahwa Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya dan etnis juga sejarah
yang patut untuk diperhitungkan dan dijaga kelestariannya demi mengangkat
martabat bangsa Indonesia di bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Berikut kekayaan budaya dan
keindahan alam Sumatera Utara seperti :
1.
Tarian
Sumatera Utara
juga memiliki macam-macam tarian ada tari
Tor-Tor yg ditarikan pada acara adat perkawinan, tari Profan yg ditarikan oleh muda-mudi pada pesta gembira, dan
ada juga tari Perang dari suku
Nias.
Perbendaharaan seni tari tradisional
meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada
yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang
merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh
dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu
menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan.
Tari profan biasanya ialah tari
pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang
ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk
pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah,
parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari
tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan
dengan penuh kekhusukan.
Salah satu
kebudayaan yang khas dari Sumatera Utara yg merupakan tradisi suku Nias yaitu tradisi lompat batu. Tradisi ini
dilakukan sebagai tanda matang atau dewasanya seorang laki-laki. Caranya yaitu
dengan melompati batu setinggi 2 meter.
2.
Musik
Musik yang biasa dimainkan,cenderung
tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan
dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik
yang dinamakan Sikambang.
3.
Arsitektur
Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur rumah
adat
yang merupakan perpaduan dari hasil seni
pahat
dan seni
ukir
serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam berbagai
bentuk ornamen.Pada umumnya bentuk bangunan rumah adat pada kelompok adat batak
melambangkan "kerbau berdiri tegak". Hal ini lebih jelas lagi dengan
menghias pucuk atap dengan kepala kerbau.
o
Rumah adat suku bangsa Batak bernama Ruma
Batak.
Berdiri kokoh dan megah dan masih banyak ditemui di Samosir.
o
Rumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi
dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya ditambah dengan
atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang disebut "ayo-ayo
rumah" dan "tersek". Dengan atap menjulang berlapis-lapis itu
rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan rumah tradisional lainnya yang
hanya memiliki satu lapis atap di Sumatera Utara.
o
Bentuk rumah adat di daerah Simalungun cukup memikat.
Kompleks rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa bangunan yaitu
rumah bolon,balai bolon,jemur,pantangan balai butuh dan lesung.
o
Bangunan khas Mandailing yang menonjol adalah yang disebut
"Bagas Gadang" (rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang"
(balai musyawarah adat).
o
Rumah adat Pesisir
Sibolga
kelihatan lebih megah dan lebih indah dibandingkan dengan rumah adat lainnya.
Rumah adat ini masih berdiri kokoh di halaman Gedung Nasional Sibolga.
4.
Kerajinan
Selain arsitektur,tenunan merupakan
seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain
ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam
upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan
kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah
hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain
merupakan lambang dari variasi kehidupan.
·
Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan
nama oles. Bisanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih.
·
Pada suku Karo ada tenunan yang dikenal dengan
nama uis. Bisanya warna dasar uis adalah biru tua dan kemerahan.
·
Pada suku
Pesisir
ada tenunan yang dikenal dengan nama Songket Barus. Biasanya warna dasar
kerajinan ini adalah Merah Tua atau Kuning Emas.
Selain hal di
atas Sumatera Utara juga memiliki kain tenunan khas dari daerah mereka yaitu kain ulos dan kain songket. Kain tersebut biasanya digunakan pada acara-acara
adat atau acara perkawinan.
5.
Makanan khas
Makanan Khas di Sumatera Utara
sangat bervariasi, tergantung dari daerah tersebut. Saksang dan Babi panggang
sangat familiar untuk mereka yang melaksanakan pesta maupun masakan rumah. Misalkan
seperti didaerah Pakpak Dairi, Pelleng adalah makanan khas dengan bumbu yang
sangat pedas. Di tanah Batak sendiri adalah dengke naniarsik yang
merupakan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah
Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas juga panas. PASITUAK
NATONGGI atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat akrab
disana, menggambarkan betapa dekatnya Tuak atau nira dengan kehidupan
merek
6.
Sejarah
Asal nama Sumatera berawal dari
keberadaaan Kerajaan Samudera (terletak di pesisir timur Aceh). Diawali
dengan kunjungan Ibnu Batutah, petualang
asal Maroko ke negeri
tersebut di tahun 1345, dia melafalkan kata Samudera menjadi Samatrah,
dan kemudian menjadi Sumatra atau Sumatera, selanjutnya nama ini
tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan Portugis, untuk dirujuk
pada pulau ini, sehingga kemudian dikenal meluas sampai sekarang[1].
Nama asli Sumatera, sebagaimana
tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah “Pulau
Emas”. Istilah pulau ameh (bahasa
Minangkabau, berarti pulau emas) kita jumpai dalam cerita Cindur
Mata dari Minangkabau. Dalam cerita
rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau Sumatera. Seorang
musafir dari Cina yang bernama
I-tsing (634-713), yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang
sekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatera dengan nama chin-chou yang
berarti “negeri emas”.
Dalam berbagai prasasti, Sumatera
disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa
(“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai
dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling
tua, Kitab Jataka, menceritakan
pelaut-pelaut India menyeberangi
Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkan
pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa.
Para musafir Arab menyebut Sumatera
dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasi dari nama
Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang
mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di
pulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilangka, yang tidak
pernah disebut Suwarnadwipa.
Di kalangan bangsa Yunani purba,
Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana Insula telah
dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi,
tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam karyanya
Geographike Hyphegesis. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat
negeri Barousai. Mungkin sekali negeri yang dimaksudkan adalah Barus di pantai
barat Sumatera, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus.
Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes
Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos,
yang artinya ‘pulau emas’. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar
Laut Tengah sudah mendatangi Nusantara, terutama Sumatera. Di samping mencari
emas, mereka mencari kemenyan (Styrax
sumatrana) dan kapur barus (Dryobalanops aromatica) yang
saat itu hanya ada di Sumatera. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah
menjajakan komoditi mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana
tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama
Masehi.
Dalam kitab umat Yahudi, Melakim
(Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Nabi Sulaiman a.s. raja
Israil menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan
beliau. Emas itu didapatkan dari negeri Ofir. Kitab Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’
81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman a.s. berlayar ke “tanah yang
Kami berkati atasnya” (al-ardha l-lati barak-Na fiha).
Banyak ahli sejarah yang berpendapat
bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatera. Perlu dicatat, kota Tirus
merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis
Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang
bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari
emas ke Sumatera dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ofir Nabi
Sulaiman a.s.
Samudera
menjadi Sumatera
Kata yang pertama kali menyebutkan nama
Sumatra berasal dari gelar
seorang raja Sriwijaya Haji (raja) Sumatrabhumi
("Raja tanah Sumatra"), berdasarkan berita China ia mengirimkan
utusan ke China pada tahun 1017. Pendapat lain menyebutkan nama Sumatera
berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan
ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk
menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang pernah disebut
Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula
didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang,
sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang
mula-mula disinggahi pelaut Portugis.
Peralihan Samudera (nama kerajaan)
menjadi Sumatera (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico
da Pordenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa
dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di
kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq
(Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah.
Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh
musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.
Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta
daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu
Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Peta
buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta
Masser tahun 1506 memunculkan nama Samatra. Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau
itu Camatra, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio
Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: Somatra. Tetapi sangat
banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: Samoterra,
Samotra, Sumotra, bahkan Zamatra dan Zamatora.
Catatan-catatan orang Belanda dan
Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16,
selalu konsisten dalam penulisan Sumatera. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan
kemudian disesuaikan dengan lidah Indonesia: Sumatera.
E.
Flora Dan Fauna khas Di Sumatera
Utara
Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi di
Indonesia yang menyimpan beragam keanekeragaman hayati termasuk jenis yang
endemik. Beberapa diantaranya seperti diuraikan dibawah ini.
1. Flora
ü Anggrek Tien Soeharto (Cymbidium Hartinahianum)
Sumatera Utara boleh berbangga
karena memiliki salah satu jenis tumbuhan (jenis anggrek) yang endemik atau
yang hanya tumbuh di Sumatera Utara. Kebanggaan ini bertambah lagi disebabkan
pada anggrek tersebut ditabalkan nama ibu negara almarhumah Hj. Siti Hartinah
Soeharto. Yaitu Anggrek Tien Soeharto atau sering juga disebut dengan Anggrek
Hartinah (Cymbidium hartinahianum).
Habitatnya ditemukan di Desa Baniara
Tele Kecamatan Harian Kabupaten Tapanuli Utara (berbatasan dengan Kabupaten
Dairi). Lokasi dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum
dari kota Medan melalui kota Sidikalang (ibukota Kabupaten Dairi) sejauh 400 km
selama lebih kurang 5 jam perjalanan. Habitatnya berupa semak-semak yang tidak
terawat serta sebagian lagi lokasi perladangan penduduk dan ditambah lagi tidak
adanya petunjuk khusus (seperti papan informasi) tentang keberadaan lokasi ini,
maka bagi yang belum pernah akan mengalami kesulitan untuk menemukan.
Anggrek ini pertama kali ditemukan
oleh Rusdi E Nasution, seorang peneliti dari Herbarium LBN/LIPI Bogor pada
tahun 1976. Ketika itu anggrek ini tidak ditemukan dalam berbagai pusta maupun
dalam koleksi. Kemudian oleh peneliti tersebut bersama peneliti lainnya J.B.
Comber memberi nama ilmiah Cymbidium hartinahianum yang juga berarti anggrek
Tien Soeharto pada hasil temuannya.
Menurut
analisis kami
anggrek Tien Soeharto tumbuh baik ditempat terbuka diantara rerumputan serta
tanaman lain seperti jenis paku-pakuan, kantong semar, dan lain-lain pada
ketinggian 1.700 meter diatas permukaan laut. Hal tersebut dikarnakan anggrek
ini merupakan anggrek tanah yang pertumbuhannya merumpun. Daunnya berbentuk
pita berujung meruncing dengan panjang 50-60 cm. Bunganya berbentuk bintang bertekstur
tebal. Daun kelopak dan daun mahkotanya hampir sama besar, permukaan atasnya
berwarna kuning kehijauan dan permukaan bawahnya kecoklatan dengan warna kuning
pada bagian tepinya.
Upayaan
konservasi
Habitat Anggrek Tien Soeharto di Baniara, Tele berada di luar kawasan hutan,
tepatnya pada areal kebun penduduk, yang diperkirakan hanya tinggal lebih
kurang 1.200 meter persegi. Sebagai lahan kosong, yang tidak dimanfaatkan,
selalu terbuka peluang pemanfaatan lahan untuk berbagai kegiatan seperti misalnya
pendirian bangunan/gedung dan perluasan kegiatan perladangan penduduk. Kalau
sampai ini terjadi baik habitat maupun populasinya akan musnah. Oleh karena itu
perlu langkah-langkah penyelamatan melalui penetapan habitat dimaksud sebagai
kawasan konservasi disamping mengadakan budidaya di luar habitat aslinya
(konservasi ex situ).
2. Fauna
ü Orang Utan (Pongo pygmaeus)
Orang utan atau juga dikenal dengan nama Mawas adalah jenis
kera besar yang mempunyai ciri tidak berbuntut, bertelinga kecil dan hidung kecil
serta kepala berbentuk buah peer. Bulunya panjang dan lembut berwarna coklat
kemerahan dengan tangan yang panjang dan kuat.Orang utan sangat unik dan
bersifat arboreal, yaitu menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya diatas
pohon dan jarang sekali turun ketanah. Mereka bergerak dengan bergantungan dari
satu dahan kedahan yang lain.Orang utan juga dikenal sebagai satwa yang suka
menyendiri (soliter) walaupun terkadang berkelompok terutama pada waktu
menjelajah atau mencari makanan. Menurut tempat hidupnya secara alami, Orang
utan dapat dibedakan kedalam dua jenis yaitu Orang utan Kalimantan (Pongo
pygmaeus pygmaeus) dan Orang utan Sumatera (Pongo pygmaeus abelli). Orang utan
Sumatera hidup tersebar di hutan-hutan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera
Utara khususnya dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.
ü Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
Harimau Sumatra atau dalam bahasa latin disebut Panthera tigris
sumatrae merupakan satu dari lima subspisies harimau (Panthera tigris)
di dunia yang masih bertahan hidup. Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang
juga merupakan satu-satunya sub-spisies harimau yang masih dipunyai Indonesia
setelah dua saudaranya Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan
Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah. Hewan dari filum Chordata ini
hanya dapat diketemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Populasinya di alam liar
diperkirakan tinggal 400–500 ekor. Harimau Sumatera (Panthera tigris
sumatrae) semakin langka dan dikategorikan sebagai satwa yang terancam
punah.
Menurut analisis kami, asal usul harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman
purba yang dikenal sebagai Miacids. Miacids hidup
pada akhir zaman Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun yang lalu
semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural
History of Wild Cats”). Harimau kemudian berkembang di kawasan
timur Asia di China dan Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke
arah hutan Asia Tengah di barat dan barat daya menjadi harimau Caspian.
Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan pergunungan barat, dan
seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan Indonesia, sebagiannya lagi
terus bergerak ke barat hingga ke India (Hemmer,1987).
Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan air laut
meningkat pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. Uji genetik mutakhir telah
mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies
ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan subspisies harimau lainnya dan
sangat mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari. Perlu
diketahui, terdapat 9 subspesies harimau yang tiga diantaranya telah dinyatakan
punah. Kesembilan subspisies harimau tersebut adalah:
- Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti) terdapat di Malaysia, Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
- Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) Bangladesh, Bhutan, China, India, dan Nepal.
- Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis) China.
- Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) dikenal juga sebagai Amur, Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria. Terdapat di China, Korea Utara, dan Asia Tengah di Rusia.
- Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) terdapat hanya di pulau Sumatera, Indonesia.
- Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni) terdapat di semenanjung Malaysia.
- Harimau Caspian (Panthera tigris virgata) telah punah sekitar tahun 1950an. Harimau Caspian ini terdapat di Afganistan, Iran, Mongolia, Turki, dan Rusia.
- Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) telah punah sekitar tahun 1972. Harimau Jawa terdapat di pulau Jawa, Indonesia.
- Harimau Bali (Panthera tigris balica) yang telah punah sekitar tahun 1937. Harimau Bali terdapat di pulau Bali, Indonesia.
v
Analisis Mengenai Ciri-Ciri,
Habitat dan Upaya Konservasi
Harimau Sumatra adalah subspesies harimau terkecil.
Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau
lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat bahkan terkadang
dempet.
Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari
kepala hingga ke ekor dengan berat 300 pound. Betinanya rata-rata memiliki
panjang 78 inci dan berat 200 pound. Belang harimau sumatra lebih tipis
daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini juga punya lebih banyak
janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukurannya
yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela
jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui
menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat
berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.
Harimau Sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing langka ini
mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan
tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi. Makanan harimau sumatra
tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah mangsanya. Harimau sumatra
merupakan hewan soliter yang berburu di malam hari. Kucing ini mengintai
mangsanya dengan sabar sebelum menyerang dari belakang atau samping. Mereka
memakan apapun yang dapat ditangkap, umumnya celeng dan rusa,
dan terkadang unggas,ikan, dan Orangutan. Menurut penduduk setempat
harimau sumatra juga gemar makan durian.
Harimau Sumatera juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika
memburu mangsa. Luas kawasan perburuan harimau Sumatera tidak diketahui dengan
tepat, tetapi diperkirakan bahwa 4-5 ekor harimau Sumatera dewasa memerlukan
kawasan jelajah seluas 100 kilometer. Hingga sekarang diperkirakan hanya
tersisa 400-500 ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang
masih bertahan di alam bebas. Selain itu terdapat sedikitnya 250 ekor Harimau
Sumatera yang dipelihara di berbagai kebun binatang di seluruh penjuru dunia. Pengrusakan
habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi harimau sumatera saat ini.
Pembalakan hutan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya
dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara tahun 1998 hingga 2000.
Dalam upaya penyelamatan harimau Sumatera dari kepunahan, Taman
Safari Indonesia ditunjuk oleh 20 kebun binatang di dunia sebagai Pusat
Penangkaran Harimau Sumatera, studbook keeper dan tempat penyimpanan
sperma (Genome Rescue Bank) untuk harimau Sumatera.
3.
Perwilayahan
Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua
taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Menurut
Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara
saat ini 3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan
Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi
Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang
dapat dikonversi seluas 52.760 ha.
Namun angka ini sifatnya secara de
jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu
lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh
ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi.
Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak
163.000 ha untuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar